Kanibalisme India, Kekejaman Di balik Kemajuan Peradaban Kuno
Di india banyak sekali penemuan perdaban kulo yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Banyak ilmuwan yang membuat teori bahwa sebenarnya masyarakat Indus memiliki kemajuan tekhnologi yang sangat maju dibandingkan keadaannya saat ini. Kalian masih ingat tentang artikel yang menyebutkan tekhnologi dari India yang memungkinkan berinteraksi dengan alien dari planet lain?
Dibalik semua itu, peradaban kuno India tidak akan selamanya menjadikan hak seorang individu sama atau setara dengan manusia lainnya. Sistem kasta dan perbudakan bahkan yang lebih ekstrem adalah kanibalisme yang semua itu adalah warisan masa lalu yang kelam.
Ternyata sebuah penelitian menunjukkan bahwa masyarakat india sudah terbiasa dengan tindak kekerasan.
Hasil penelitian itu didasarkan dari pemeriksaan pada 18 tengkorak masyarakat Indus di salah satu pusat kota yang paling berpengaruh di zamannya yaitu di Harappa. Tengkorak yang diteliti ternyata berasal dari tahun 1900 sampai tahun 1700 SM.
Salah satu tengkorak ini adalah anak-anak berusia antara empat hingga enam tahun, yang pecah dan hancur akibat benda seperti senjata. Satu tengkorak wanita dewasa juga memperlihatkan bekas pukulan hebat dengan kekuatan besar. Sedangkan satu tengkorak laki-laki paruh baya memiliki hidung patah dan rusak di bagian dahi yang disebabkan benda berujung tajam.
Dikatakan Gwen Robbins Schug sebagai pelaku penelitian dari Appalachian State University, AS, penemuan ini menumbangkan mitos kehidupan penuh damai di Indus.
“Kekerasan merupakan bagian dari kehidupan di Harappa,” kata Schug yang melakukan penelitian bersama mahasiswa pascasarjana, Kelsey Gray, dan Veena Mushrif-Tripathy dariDeccan College, India.
Studi yang menyimpulkan kedamaian di Indus akan terbit pada Mei 2013 mendatang dalam Journal of Archaeological Science. Dikatakan pemimpin penelitian jurnal ini, Mark Kenoyer, dari University of Wisconsin–Madison, AS, Harappa merupakan lokasi titik temu.
Banyak warga desa yang pindah menuju Harappa dan menjadi bukti pertama perpindahan manusia dari desa ke kota. Kenoyer dan koleganya berkesimpulan bahwa Harappa memiliki sistem di mana perempuan memiliki peran lebih kuat dari kaum lelakinya.
