Tinggal menghitung hari untuk merayakan Hari Natal. Kita akan mudah menemukan pohon yang menjadi ciri khas Hari Natal yaitu pohon nata. Pohon ini akan mudah anda temukan di pusat-pusat perbelanjaan. Bahkan anda bisa menemukannya ada didalam rumah-rumah umat Nasrani. Hari raya natal dilaksanakan untuk memperingati hari lahirnya Yesus Kristus.
Anak-anak juga sangat meringdukan pohon natal disetiap tahunnya karena biasanya pada pohon natal akan disisipkan hadiah yang tebungkus sepatu atau kaos kaki. Momen inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak.
Pohon natal berbentuk seperti pohon cemara, ya memang pohon yang digunakan untuk pohon natal adalah pohon cemara. Lalu kenapa harus pohon cemara yang digunakan? Atau karena pohon cemara sangat kokoh saat turun salju?
Diceritakan bahwa pada zaman dulu seorang rohaniawan dari Inggris yang bernama Santo Bonifacius sedang melakukan perjalanan untuk memimpin gereja. Saat perjalanan itulah dia menemukan beberapa orang yang berniat untuk mempersembahkan anak kecil pada Dewa Thor dibawah pohon oak.
Kasihan melihat anak tersebut, Santo Bonifacius lantas mengambil tindakan dengan merobohkan pohon oak tersebut hanya menggunakan satu pukulan tangannya. Langsung saja pohon tersebut roboh dan dari rubuhnya pohon tersebut secara ajaib tumbuhlah pohon cemara.
Cerita lain terdapat seorang tokoh gereja yang berjalan-jalan ditengah malam di hutan Jerman, dia adalah Martin Luther. Saat berjalan-jalan inilah dia sangat kagum dengan cahaya jutaan bintang yang gemerlag di angkasa bahkan sinarnya menembus rindangnya pepohonan cemara.
Lalu Martin menebang salah satu pohon cemara yang berukuran kecil dan dibawanya pulang diletakkan didalam rumah. Efek gemerlap bintang ia tambahkan dengan cara memasang banyak sekali lilin pada ranting pohon cemara tersebut. Sejak saat itulah pohon cemara populer di Jerman sebagai hiasan dalam rumah.
Pada abad ke-16 yaitu sekitar tahun 1510, banyak warga Jerman yang menyebar hingga ke Amerika. Namun budaya membuat pohon hiasan dari pohon cemara masih mereka lakukan, berkat kebiasaan tersebut akhirnya pohon cemara dikenal dengan pohon Natal di berbagai negara. Warga tersebut memasang pohon cemara yang termasuk jenis pohon evergreen sebagai dekorasi saat hari raya Natal datang.
Banyak orang berpendapat bahwa pohon cemara dilambangkan sebagai “hidup kekal” dari sifanya yang selalu kokoh berdiri saat musim salju, berbeda dengan pohon lainnya yang mudah rontok saat salju turun.
