Rawuh.com – Badai Matthew telah memporak porandakan Haiti, Amerika Selatan pada Kamis (6/10/2016). Peristiwa tersebut menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 283 jiwa, 50 korban diantaranya berasal dari kota bagian selatan yaitu Roche-a-Bateau.
Pihak KJRI New York mulai menghimbau diaspora dan WNI yang kini bermukim de negara bagian dan kota-kota yang diperkirakan akan dilalui Topan Matthew supaya terus meningkatkan kewaspadaannya, memantau ramalan cuaca dan peringatan-peringatan bahaya yang disampaikan oleh instansi yang berwenang.
Matthew sendiri adalah Topan yang dianggap paling ganas di wilayah Karibia sejak topan Felix melanda di tahun 2007, selain itu Topan kini mulai bergerak menuju wilayah Florida, Amerika Serikat.
Banyak korban yang tewas akibat tertimpa pohon, reruntuhan serta luapan sungai. Badai Matthew juga melewati semenanjung Tiburon dan meratakan rumah warga dengan kecepatannya yang mencapai 230 km/jam serta disertai dengan hujan lebat pada tanggal 3 dan 4 Oktober kemarin.
Akibatnya, jembatan yang merupakan jalan utama tersebut yakni akses jalan diwilayah barat daya Haiti terputus.
Suzy DeFrancis, Juru bicara Palang Merah Amerika menjelaskan bahwa prioritas utama yaitu memulihkan jaringan telepon.
“Kami akan menggunakan teknologi untuk membantu mewujudkan hal itu,” jelasnya.
“Kami juga memiliki gudang dengan persediaan bantuan yang akan kami distribusikan. Beberapa hal yang dibutuhkan keluarga mungkin peralatan dapur sehingga mereka dapat memasak dan segala jenis perlengkapan kesehatan. Kami juga khawatirdengan kolera, sehingga kami akan membantu mendistribusikan aquatab untuk menjernihkan air,” tambah DeFrancis.
Haiti sendiri termasuk dari salah satu negara termiskin di dunia, maka dari itu banyak penduduk yang tinggal di rumah yang rapuh serta di lokasi yang rawan banjir.
Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakstabilan dan korupsi. Sebab tanpa dipimpin pemerintahan yang efektif selama puluhan tahun, Haiti menempati urutan yang ke 163 dari 188 negara dalam masalah Indeks Pembangunan Manusia PBB. Itulah mengapa Haiti hanya menaruh sedikit perhatian pada pertahanan terhadap badai.
