Selain itu, anak-anak dari orang tua yang terkena radiasi terlahir cacat, ada yang cacat fisik dan ada juga yang cacat mental. Setelah ledakan, kru darurat mengubur komplek PLTN dengan beton besar untuk membendung radiasi nuklir yang masih tersisa.
Namun salah satu surat kabar Polandia mengabarkan, bahwa salah satu konstruksi bangunan sekarang sudah mengalami kerusakan. Beberapa beton ditemukan berlubang dan memungkinkan tikus untuk keluar masuk bendungan tersebut.
Hal ini sangat membahayakan karena bisa menyebar lagi dan membahayakan benua Eropa. Meskipun pemerintah sudah memerintahkan penduduk untuk meninggalkan kota Chernobyl, namun masih ada saja yang tidak mau pergi dari kota tersebut dan mereka lebih memilih mati terkena radiasi daripada mengungsi di kota yang tidak mereka kenal.
Hingga kini pemerintah Ukraina dan federasi Rusia masih mengeluarkan biaya tunjangan kepada sekitar 7 juta orang yang terkena dampak bencana, 5 hingga 7 persen pengeluaran tahunan Ukraina masih dianggarkan untuk korban Chernobyl.
Linfen Tiongkok
Kota mematikan lainnya ada di Tiongkok. Kota Linfen mendapat predikat sebagai kota paling tercemar di dunia menurut majalah Times. 3 juta penduduk kota tersebut harus terganggu karena batu bara dan polutan setiap harinya. Ada tambang batu bara sepangjang 19 km dengan produksi 50 juta ton batu bara di perbukitan Chen Xi dekat kota Linfen.
Setiap harinya ratusan penduduk dirawat di rumah sakit karena kondisi pernapasan seperti paru-paru hitam, bronkitis dan asma. Bahkan ada penyakit yang lebih parah yaitu kanker paru-paru. Anak-anak disini juga memiliki tingkat keracunan timbal yang tinggi.
Pagi, siang maupun sore tidak pernah ditemukan udara bersih di kota ini. Sejauh mata memandang, hanya ada kabut asap polusi yang menghiasi kehidupan di kota ini. Lebih parahnya jika kita menjemur pakaian di luar rumah, maka ketika kering maka pakaian tersebut akan berubah warna menjadi lebih hitam karena udara yang kotor.
