Rawuh.com – Atalarik Syah mengungkapkan bahwa saat ini dirinya tengah terlibat dalam kasus sengketa tanah yang seluas 7.000 m atas rumah yang ditempatinya sejak tahun 2001 tersebut.
“Saya menempati tempat itu sudah 15 tahun. Tiba-tiba ada yang mengganggu. Saya udah bangun pagar dari 2003. Kenapa enggak dari dulu aja dipermasalahkan. Kalau itu emang barang berharga, pasti ada complain,” ungkap Atalarik saat di wawancara sebuah televisi, Selasa (18/10/2016).
Ia juga telah menjalani persidangan terkait kepemilikan tanah pada dua bulan yang lalu. Tetapi majelis hakim Pengadilan Negeri Cibinong, Jawa Barat sudah memutuskan jika pembelian yang ia lakukan tidaklah sah.
Meskipun Atalarik sudah melakukan seluruh prosesnya dengan benar dan juga dengan beberapa saksi.
“Bukti-bukti sudah diatas kertas, yang saya pahami itu sudah kuat sekali. Saya enggak mungkin melakukan sebuah kejahatan, memalsukan dokumen,” jelas suami dari Marwa ini.
Selain itu, masalah tersebut sangat mengganggu Atalarik dan sempat membuatnya menjadi lebih emosi, sampai membuat sang istri Tsania Marwa menangis.
“jujur kalau dibilang nggak mengganggu seratus persen ya nggak juga. Cumin saya lebih emosional, Marwa (sang istri) juga sempat menangis karena saya,” tambahnya.
“tetapi saya sudah minta maaf sama dia (Marwa). Mungkin itu hanya dorongan emosi saya,” jawabnya.
Untungnya, ia dan sang istri tidak terlalu lama larut dalam masalah tersebut, dan memilih untuk saling mengerti serta berbesar hati. Atalarik juga menganggap semua ini sebagai proses dari perjalanan hidup. Ia berusaha mengambil hikmah dari semua kejadian ini.
